Kekerasan Pada Anak

Zaman sekarang ini semakin maju seiring berjalannya waktu. Banyak di Indonesia ini terjadi kekerasan pada anak. Ada empat kategori utama tindak kekerasan pada anak:  pengabadian, kekerasan fisik, pelecehan emosional atau psikologis, dan pelecahan seksual anak. Menurut Journal of Child Abuse and Neglect, penganiayaan terhadap anak adalah setiap tindakan terbaru atau kegagalan akan bertindak pada bagian orang tua atau pengasuh yang menyebabkan kematian, kerusakan fisik seks atau emosional yang membahayakan, pelecehan seksual atau eksploitasi, kegagalan tindakan yang menyajikan resiko besar akan bahaya yang serius.

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungn Anak, Arist Merdeka Sirait memaparkan ada empat penyebab utama terjadinya kekerasan terhadap anak. Pertama, penyebabnya ia katakan ada anak yang berpotensi menjadi korban. Kedua, ada anak atau orang dewasa yang berpotensi menjadi pelaku kekerasan. Ketiga, adanya peluang kekerasan terhadap pengawasan atau perlindungan. Penyabab keempat karena adanya pencetus dari korban dan pelaku. Contoh kekerasan pada anak, yaitu: Predator Anak di Jawa Timur dengan melakukan kekerasan seksual, Yuyun anak berumur 14 tahun diperkosa 14 laki-laki,  Angeline yang dibunuh oleh Ibu tirinya, dll.

Pengalaman Menjadi Mahasiswa PGSD di UMS

Pengalaman saya selama menjadi mahasiswa PGSD di UMS adalah cukup menyenangkan, seru, banyak pengalaman dan menambah wawasan buat saya. Dosen-dosen yang mengampu menyenangkan, dapat memberikan perkuliahan secara baik dan jelas. Mahasiswa PGSD  itu sangat terkenal di kampus, karena mahasiswanya itu memakai seragam, apalagi di tambah mahasiswanya yang cerdas dan loyal. Itu sesuai dengan jargon PGSD yakni “CERDAS”.

Saya juga aktif mengikuti HMP PGSD, yaitu Himpunan Mahasiswa PGSD. Disitu saya menjadi bertambah teman, dengan kakak-kakak semester tingkat begitu pula manambah banyak sekali pengalaman. Kegiatan yang ada di PGSD itu ada dibawah HMP, karena HMP itu di bawah Progdi PGSD. PGSD berakreditasi dari yang dulunya C skarang menjadi A. Karena mahasiswa bertambah aktif dan berbobot tinggi. Oleh karena itu, saya merasa bangga menjadi mahasiswa PGSD di UMS ini. Bagi saya PGSD itu beda dari yang lain, hehe. Yaa semoga PGSD selalu menjadi program studi yang berbobot dan seiring bertambahnya tahun, mahasiswanya semakin aktif. Dan saya ingin sukses menjadi Guru SD. Amiiin…

Si Kancil dan Siput

Pada suatu hari si kancil nampak ngantuk sekali. Matanya serasa berat sekali untuk dibuka. “Aaa….rrrrgh”, si kancil nampak sesekali menguap. Karena hari itu cukup cerah, si kancil merasa rugi jika menyia-nyiakannya. Ia mulai berjalan-jalan menelusuri hutan untuk mengusir rasa kantuknya. Sampai di atas sebuah bukit, si Kancil berteriak dengan sombongnya, “Wahai penduduk hutan, akulah hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar di hutan ini. Tidak ada yang bisa menandingi kecerdasan dan kepintaranku”.

Sambil membusungkan dadanya, si Kancil pun mulai berjalan menuruni bukit. Ketika sampai di sungai, ia bertemu dengan seekor siput. “Hai kancil !”, sapa si siput. “Kenapa kamu teriak-teriak? Apakah kamu sedang bergembira?”, tanya si siput. “Tidak, aku hanya ingin memberitahukan pada semua penghuni hutan kalau aku ini hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar”, jawab si kancil dengan sombongnya.

“Sombong sekali kamu Kancil, akulah hewan yang paling cerdik di hutan ini”, kata si Siput. “Hahahaha……., mana mungkin” ledek Kancil. “Untuk membuktikannya, bagaimana kalau besok pagi kita lomba lari?”, tantang si Siput. “Baiklah, aku terima tantanganmu”, jawab si Kancil. Akhirnya mereka berdua setuju untuk mengadakan perlombaan lari besok pagi.

Setelah si Kancil pergi, si siput segera mengumpulkan teman-temannya. Ia meminta tolong agar teman-temannya berbaris dan bersembunyi di jalur perlombaan, dan menjawab kalau si kancil memanggil.

Akhirnya hari yang dinanti sudah tiba, kancil dan siput pun sudah siap untuk lomba lari. “Apakah kau sudah siap untuk berlomba lari denganku”, tanya si kancil. “Tentu saja sudah, dan aku pasti menang”, jawab si siput. Kemudian si siput mempersilahkan kancil untuk berlari dahulu dan memanggilnya untuk memastikan sudah sampai mana si siput.

Kancil berjalan dengan santai, dan merasa yakin kalau dia akan menang. Setelah beberapa langkah, si kancil mencoba untuk memanggil si siput. “Siput….sudah sampai mana kamu?”, teriak si kancil. “Aku ada di depanmu!”, teriak si siput. Kancil terheran-heran, dan segera mempercepat langkahnya. Kemudian ia memanggil si siput lagi, dan si siput menjawab dengan kata yang sama.”Aku ada didepanmu!”

Akhirnya si kancil berlari, tetapi tiap ia panggil si siput, ia selalu muncul dan berkata kalau dia ada depan kancil. Keringatnya bercucuran, kakinya terasa lemas dan nafasnya tersengal-sengal.

Kancil berlari terus, sampai akhirnya dia melihat garis finish. Wajah kancil sangat gembira sekali, karena waktu dia memanggil siput, sudah tidak ada jawaban lagi. Kancil merasa bahwa dialah pemenang dari perlombaan lari itu.

Betapa terkejutnya si kancil, karena dia melihat si siput sudah duduk di batu dekat garis finish. “Hai kancil, kenapa kamu lama sekali? Aku sudah sampai dari tadi!”, teriak si siput. Dengan menundukkan kepala, si kancil menghampiri si siput dan mengakui kekalahannya. “Makanya jangan sombong, kamu memang cerdik dan pandai, tetapi kamu bukanlah yang terpandai dan cerdik”, kata si siput. “Iya, maafkan aku siput, aku tidak akan sombong lagi”, kata si kancil.

 

Pandangan Pertama

Terpana aku melihatmu

Berbicara didepan wajahmu

Berdebaran jantungku

Bergemetar tubuhku

Pandangan pertama ini

Membuatku tersipu malu

Sekilas senyum menghias wajahmu

Membuatku makin tak menentu

Tapi…

Kini kau menghilang

Menghilang tanpa pesan

Menghilang tanpa salam

Teganya dikau..

Kejamnya dikau..

Mungkin ini memang takdirku

Pandangan pertama dan terakhirku